Senin, 09 Mei 2011

Warga Sejagung Protes


           
Banyuasin – Musibah angin puting beliung yang menghempaskan tiga desa di Kecamatan Rantau Bayur, meninggalkan duka bagi warga Desa Sejagung. Betapa tidak, 43 kepala keluarga (KK) hingga hari keempat pasca kejadian belum menerima bantuan sedikitpun. Padahal, diantara 43 KK tersebut, rumah yang mereka tempati mengalami kerusakan cukup parah, diantaranya 1 rumah roboh, 11 rusak berat, 31 rusak ringan dan 1 korban terluka akibat tertimpa atap rumah yang runtuh.
Merasa seperti dianaktirikan, Kades Sejagung Edi Suaini bersama Sekdes Asnawi mendatangi DPRD Banyuasin, kepada salah satu anggota dewan, Edi mengatakan, warga Desa Sejagung hingga saat ini masih berharap bantuan dari Pemerintah.
“ Kalau di Desa Srijaya dan Desa Sungai Lilin, bantuan sudah diserahkan sebanyak dua kali, mengapa ditempat kami sekalipun tidak pernah. Kami merasa seperti dianaktirikan, padahal waktu dan tanggal kejadian sama. “ kata Edi mengeluh.
Pasca kejadian lanjut Edi, dirinya sudah melaporkan ke anggota dewan. “ Walau secara lisan melalui telepon, kami sudah laporkan masalah ini ke anggota dewan, tetapi mengapa sampai sekarang tidak ada bantuan. “ jelasnya. 
            Ketua fraksi Golkar Suistiqlal Effendi, menyarankan agar Kades segera menghubungi Dinas Sosial. “ Silahkan bapak menghubungi Dinas Sosial, karena bantuan yang diberikan melalui Dinas Sosial. “ ujarnya.
Diwawancarai koran ini, Edi Suaini menambahkan, diantara korban yang rumahnya roboh, yang terparah dialami Rofeah (50) dan anaknya Soraya (15). Janda berusia lanjut ini, sempat pingsan setelah tertimpa runtuhan atap saat akan keluar dari rumahnya.
            Soal keberadaanya di Palembang, saat musibah terjadi Edi mengatakan, dirinya sedang menjalankan tugas. “ Tetapi meski demikian, saya sudah lapor dengan Suis (Suistiqlal Effendi), selain itu di desa juga ada Sekdes saya. Kalau memang ada bantuan, kan tidak harus melalui saya, melalui Sekdes juga bisa. “ katanya dengan nada tinggi.
            Hingga saat ini, kata Edi, nasib warga yang mengalami musibah puting beliung masih terkatung – katung. “ Mereka dapat bantuan makanan dari belas kasihan warga lain, malah ada yang nekat tidur dirumah mereka, meski kondisinya tidak layak ditempati. “ tukas Edi.
            Camat Rantau bayur Deni Sukmana mengungkapkan, saat kejadian tim terpadu yang terdiri dari Perangkat Kecamatan Rantau Bayur, Dinas Sosial dan DPRD Banyuasin memang sudah turun kelapangan.
            “ Awalnya, kami hanya mendapatkan laporan dari Kades Srijaya bahwa di desanya terjadi puting beliung. Laporan ini langsung kami tindak lanjuti ke Dinas Sosial, karenanya hari pertama pasca kejadian tim langsung turun ke lokasi kejadian. Namun saat tiba di Desa Srijaya, ternyata musibah puting beliung juga terjadi di Desa Sejagung dan Sungai Lilin. “ ucapnya.
            Karena jumlah bahan bantuan hanya diperuntukkan bagi warga Desa Srijaya, maka Dinas Sosial mengambil kebijakan untuk membagi bantuan sembako. “ Soal mengapa di Desa Sejagung belum menerima bantuan kami belum tahu, tetapi akan kami koordinasikan lagi dengan Dinas Sosial. “ tutur Deni.
            Seperti diwartakan koran ini sebelumnya, sebanyak 22 rumah di Desa Srijaya, Sejagung dan Desa Sugai Lilin Kecamatan Rantau Bayur roboh diterjang angin puting beliung Jumat (6/5). Selain itu, angin yang menghantam daerah pesisir sungai musi ini, juga mengakibatkan 39  rumah rusak berat dan 47  rumah lainnya rusak ringan. Bahkan keganasan puting beliung juga merobohkan puluhan batang pohon berdiameter antara 60 cm hingga 80 cm.
            Rinciannya, di Desa Srijaya rumah yang roboh 11 rumah, rusak berat 20 dan rusak ringan 15. Di Desa Sejagung, roboh 1, rusak berat 11 dan 32 rusak ringan. Desa Sungai Lilin, roboh 10 rumah, rusak berat 8 rumah.
            Akibatnya, dipastikan lebih dari 108 Kepala Keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Warga yang kehilangan tempat tinggal terpaksa mengungsi sementara dirumah tetangga dan keluarga lainnya. (32)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar